PolliWall dan MeliDrops : Dua Inovasi Limbah Plastik dalam Meliponikultur: Indonesia

Authors

Anang Kadarsah, S.Si.,M.Si.; Dr. Ir. H. Badruzsaufari, M.Sc.; Dr. Drs. Heri Budi Santoso, M.Si.; Dr.Dra. Evi Mintowati Kuntorini, M.Si.; Rani Sasmita, S.Si.,M.P.,M.Sc.; Sasi Gendrosari, S.Si.,M.Sc.

Synopsis

PolliWall dan MeliDrops, adalah dua inovasi yang menggunakan limbah plastik untuk tujuan yang berbeda dalam konteks meliponikultur berkelanjutan. Konsep PolliWall yaitu menanam tanaman di dinding menggunakan botol plastik, bisa menjadi cara inovatif untuk mengurangi limbah plastik sambil mempromosikan sistem pertanian vertikal atau urban farming. Dalam konteks meliponikultur (budidaya lebah tanpa sengat), PolliWall bisa digunakan untuk membuat habitat yang lebih baik bagi lebah madu. Kehadiran tanaman yang menarik lebah madu pada dinding yang dibuat dari botol plastik bekas, selain menciptakan ekosistem yang lebih kaya dan mendukung kehidupan lebah, juga bisa memberikan sumber pangan tambahan bagi lebah madu, sehingga meningkatkan produktivitas sarang. MeliDrops adalah sistem aliran air yang menggunakan botol plastik bekas. MeliDrops, bisa menjadi solusi inovatif untuk menyediakan air yang dibutuhkan tanaman yang menjadi sumber pakan lebah madu. Lebah memerlukan air untuk berbagai kegiatan, termasuk pendinginan sarang dan metabolisme. Sistem aliran air yang efisien dari limbah plastik, maka mengurangi penggunaan sumber daya baru dan memastikan bahwa lebah madu memiliki akses yang baik ke air bersih. Selain itu, sistem ini bisa dirancang untuk mengumpulkan air hujan, sehingga lebih ramah lingkungan. Kedua inovasi ini menunjukkan limbah plastik bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna dan mendukung praktik meliponikultur berkelanjutan. Selain mengurangi limbah plastik, PolliWall dan MeliDrops juga bisa membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya meliponikultur dalam menjaga ekosistem dan polinasi tanaman, serta mendorong adopsi praktik hijau dalam masyarakat.

Downloads

Published

November 7, 2024

Categories