PESONA ANGGREK SEBAGAI HASIL HUTAN BUKAN KAYU: Indonesia

Authors

ZAINAL ABIDIN
NOVE ARISANDI
WIWIN TYAS ISTIKOWATI

Synopsis

Buku Pesona Anggrek sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu ini merupakan buku terkait seluk beluk anggrek yang tergolong hasil hutan. Buku ini terdiri dari 7 (tujuh Bab), dimulai dari Bab 1, Pendahuluan; Bab 2, Anggrek sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu; Bab 3, Karakteristik anggrek; Bab 4, Pesona dan Optimalisasi Pemanfaatan Anggrek; Bab 5, Konservasi anggrek; Bab 6, Pengembangan Anggrek, dan terakhir Bab 7, Penutup.

Pendahuluan dalam buku ini mencakup pengelompokan hasil hutan kayu dan bukan kayu yang menjadi potensi Indonesia yang bisa dikembangkan menjadi produk-produk sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Bab 2 mencakup tentang potensi anggrek sebagai salah satu jenis hasil hutan bukan kayu dan juga digolongkan sebagai tanaman hias yang memiliki tampilan menarik. Anggrek memiliki manfaat ekologi dan ekonomi, dari sisi ekologi, anggrek sebagai plasma nutfah sumber keanekaragaman hayati dan juga memiliki nilai jual yang tinggi jika dilihat dari manfaat ekonominya. Bab 3 dalam buku ini menceritakan tentang karakteristik anggrek berdasarkan sifatnya, berdasarkan morfologinya, dan berdasarkan syarat tumbuhnya. Pada Bab 4, mengangkat tema pesona anggrek sebagai tanaman hias yang menjadi komoditas unggulan di Indonesia, disamping karena keindahan yang menjadi salah satu bunga pilihan untuk menghias indoor perkantoran, hotel maupun perumahan, bunga anggrek juga menjadi komoditas unggulan yang menghasilkan devisa negara melalui perdagangan dalam maupun luar negeri. Konservasi anggrek terkait regulasi perlindungan dan pelestarian anggrek berstatus langka dan dilindungi, kategori dan kriteria status kelangkaan anggrek, anggrek berstatus langka dan dilindungi dikupas pada Bab 5 dalam buku ini. Bab 6, membahas terkait pengembangan anggrek. Pengembangan yang dimaksud ditekankan pada pola pengembangan kelembagaan dan kegiatan kelembagaan. Potensi anggrek yang dengan segala keunggulan dan kelemahannya terutama kelestariannya, tidak boleh semuanya tergantung pada alam. Selama ini memang sudah ada perhatian lembaga terkait, dimana untuk pengelolaan terkait anggrek spesies dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan untuk anggrek hybrid dari Kementerian Pertanian. Namun nampaknya masih harus ditingkatkan baik sisi kuantitas maupun kualitasnya. Penutup dalam Bab 7 menjelaskan terkait pengembangan anggrek bisa dilakukan dari berbagai aspek, seperti budidaya secara modern dan komprehensif, memperbanyak kegiatan yang terkait dengan budidaya anggrek, menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap anggrek melalui komunitas pecinta anggrek.

Downloads

Published

August 12, 2024

Categories