REGULASI MOLEKULER: RESPON TUBUH TERHADAP LOGAM BERAT: Indonesia

“Regulasi Molekuler: Respon Tubuh Terhadap Logam Berat" adalah sebuah karya ilmiah yang mendalam, membahas bagaimana tubuh manusia bereaksi dan bertahan terhadap paparan logam berat. Buku ini diawali dengan pengantar mengenai berbagai jenis logam berat seperti merkuri, timbal, kadmium, dan arsenik, serta sumber-sumber paparan yang umum ditemukan di lingkungan sekitar kita. Penulis menjelaskan bagaimana logam berat ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air, udara, dan kontak kulit, serta menggambarkan dampak jangka pendek dan panjang dari paparan ini terhadap kesehatan manusia.

Bagian utama buku ini menggali lebih dalam ke dalam mekanisme molekuler yang terjadi dalam tubuh saat terpapar logam berat. Penulis menguraikan secara rinci proses deteksi, respon, dan adaptasi seluler terhadap keberadaan logam berat. Buku ini menjelaskan peran protein, enzim, dan gen dalam mengatur detoksifikasi dan perlindungan seluler. Selain itu, dibahas juga bagaimana logam berat dapat menginduksi stres oksidatif, yang berkontribusi terhadap kerusakan sel dan jaringan, serta memicu respon inflamasi yang merugikan.

Selanjutnya, buku ini membahas tentang berbagai mekanisme pertahanan tubuh yang terlibat dalam mengurangi toksisitas logam berat. Melalui penjelasan yang terperinci, pembaca diajak untuk memahami bagaimana tubuh menggunakan sistem antioksidan alami, produksi metallothionein, serta proses autophagy dalam menjaga keseimbangan internal dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Buku ini juga mencakup penelitian terbaru yang menunjukkan bagaimana variasi genetik individu dapat mempengaruhi sensitivitas terhadap paparan logam berat dan kapasitas detoksifikasi.

Tak hanya sekadar teori, buku ini juga akan menyajikan studi kasus nyata yang menggambarkan dampak mengerikan paparan logam berat pada individu dan komunitas. Anda akan bertemu dengan korban-korban yang menderita akibat pencemaran lingkungan, pekerja industri yang terpapar logam berat di tempat kerja, hingga masyarakat yang tak sadar mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.