Pesona Anggrek Sabuhur: Indonesia

Authors

Wiwin Tyas Istikowati; Sunardi; Zainal Abidin; Adhi Surya; Akhmad Fauzan; Debi Imam Saputra; Anisa Norhidayah; Siti Hadijah; Evita Sari

Synopsis

Anggrek merupakan tanaman yang menempel pada inangnya yang dikenal dengan keindahan dan bentuk bunga yang khas. Selain keindahan morfologi dari tanamannya, anggrek juga memiliki aroma yang khas yang memberikan efek relaksasi bagi penikmatnya. Anggrek alam merupakan anggrek yang secara endemik berada di habitat aslinya. Salah satu Kawasan yang menjadi habitat aggrek alam ini adalah hutan di sekitar desa Sabuhur. Desa Sabuhur terletak di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimatan Selatan dengan luas wilayah 5.930 ha dengan persentase luas wilayah sebesar 37,44% dari luas wilayah Kecamatan Jorong. Kegiatan penyelamatan anggrek dan kayu tonggak-tonggak kayu ulin ini dilakukan karena peralihan fungsi lahan yang terjadi menjadi area perkebunan. Kelompok warga sebagai pemerhati lingkungan mulai mengumpulkan anggrek hutan tersebut dan memeliharanya di sekitar rumahnya. Pada mulanya, kegiatan ini hanya dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.         Kelompok Masyarakat Peduli Anggrek ini dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan, kesamaan hobi, kesamaan dalam kepedulian terhadap lingkungan yang akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat dan nantinya diharapkan dapat menjaga kelestarian anggrek hutan dan meningkatkan kemampuan ekonomi anggotanya.

Kegiatan penyelamatan anggrek yang dilakukan oleh Pak Hermanto sudah dimulai sejak tahun 1998. Pada mulanya kegiatan ini dianggap illegal karena mengambil anggrek-anggrek di hutan dan dibawa ke rumah mereka meskipun hanya untuk dipelihara. Melihat hal tersebut, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan selanjutnya mengeluarkan Surat Keputusan No. 11610/BKSDAKALSEL-1.1/2018 untuk pembentukan kelompok masyarakat peduli anggrek yaitu Kelompok Tani Hutan (KTH) “Amabilis Lestari” Kabupaten Tanah Laut yang beranggotakan 20 orang yang diketuai oleh Bapak Hermanto (SK terlampir) dan KTH “Pantai Baru” yang diketuai oleh Bapak Nordin.

Budidaya angrek di luar habitat aslinya, perlu memanipulasi keadaan lingkungan sekitar tempat tumbuh agar menyerupai kondisi lingkungan aslinya. Sehingga untuk menciptakan lingkungan tumbuh anggrek ketika dikeluarkan dari habitat aslinya maka diperlukan pembangunan greenhouse untuk pemeliharaan anggrek. Bisa juga anggrek-anggrek itu ditempelkan pada tanaman yang rindang atau diletakkan di beranda rumah dan diberi naungan.

 Identifikasi dilakukan oleh anggota tim pengabdi yang aktif dalam mengembangkan budidaya anggrek bersama-sama dengan mahasiswa yang terlibat. Salah satu anggota merupakan pembudidaya dan pebisnis anggrek yang aktif di kancah nasional maupun internasional sehingga dapat mengidentifikasi berbagai jenis anggrek yang dipelihara oleh kelompok Amabilis Lestari. Foto setiap spesies yang dikoleksi diambil untuk dijadikan sebagai data dalam identifikasi anggrek Selanjutnya dilakukan proses identifikasi anggrek tersebut dan dibuat dalam QR-code untuk mempermudah informasi yang dapat diberikan Informasi yang tercantum dalam QR code berupa jenis, sinonim, klasifikasi, habitat, dan morfologi anggrek yang dibudidayakan oleh mitra. Dari hasil identifikasi diketahui bahwa terdapat 58 spesies anggrek yang dibudidayakan mitra dengan jumlah rumpun sebanyak 1.636 rumpun. Kegiatan ini dapat membantu pengunjung ke lokasi budidaya untuk mengtahui informasi terkait anggrek tersebut dan diharapkan mampu mendukung program desa Sabuhur sebagai desa Wisata Anggrek Lokal Kalimantan.

Downloads

Published

May 7, 2024

Categories